Sampai pada akhirnya perempuan penyebar gossip ini menyadari kalau berita yang disebarkannya tidak benar, dan dia pun menyesali perbuatannya yang telah melukai hati tetanganya itu. Dia ingin meminta maaf pada tetangganya namun tetangganya itu telah terlanjur pindah kampung akibat dari pemberitaan yang salah tentang dirinya. Dan perempuan gossip ini tidak tahu ke mana tetangganya sekarang ini.
Dalam penyesalannya perempuan gossip ini pergi ke orang bijak yang tinggal di luar kampung gossip. Perempuan ini ingin mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk menebus kesalahan yang pernah dia perbuat.
Orang bijak ini berkata "Pergilah ke pasar, beli seekor ayam dan bunuh ayam tersebut! Dalam perjalanan pulang cabuti bulunya satu persatu kemudian buang di sepanjang perjalanan pulang," lanjut orang bijak tersebut. Meskipun merasa aneh dengan perintah ini perempuan gossip itu tetap melakukan apa yang diperintahkan orang bijak tersebut.
Keesokan harinya dia kembali menemui orang bijak untuk menanyakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. "Sekarang pergilah, dan kumpulkan semua bulu yang kemarin kamu sebar dan bawa kembali kepadaku," kata orang bijak.
Seharian penuh perempuan ini menyusuri jalanan yang sama mencari bulu-bulu yang dia buang kemarin, namun angin telah menyebarkan bulu-bulu tersebut ke segala tempat. Sampai akhirnya dia menyerah dan kembali ke tempat orang bijak dengan hanya membawa beberapa helai bulu yang berhasil ditemuinya.
"Lihat kan!" Kata orang bijak, "Sangat mudah menyebarkannya, namun tidak mungkin menariknya kembali. Begitu pula dengan gossip. Tidak sulit menyebarluaskan isu, namun sekali terlempar, anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan anda."
Note: Adalah penting untuk menjaga apa yang masuk ke mulut, tetapi lebih penting untuk menjaga apa yang keluar dari mulut.
;;)
BalasHapus