Sore itu Dawax mengembalikan panci kepada tetangganya. Sebuah panci besar dan sebuah panci kecil.
Sang tetangga heran karena Dawax hanya meminjam satu panci. "Lho, Wax kamu kan cuma pinjam satu panci, kok kamu kembalikan dua?"
Dawax mesam-mesem menjelaskan bahwa panci tersebut ternyata sedang hamil saat dipinjam olehnya, hingga kemudian melahirkan panci kecil imut di rumahnya. Itulah sebabnya Dawax mengembalikan dua buah panci kepada tetangganya.
Tentu saja sang tetangga hampir tertawa mendengar keterangan Dawax. Dalam hatinya dia berkata mana ada panci beranak. Namun dengan senang gembira diterimanya dua buah panci dari Dawax.
Beberapa minggu berikutnya, Dawax kembali meminjam panci besar ke tetangganya. Sang tetangga dengan senang meminjamkan panci besarnya sambil berharap Dawax akan mengembalikan kepadanya dua buah panci, seperti sebelumnya.
Tapi kali ini apes bagi sang tetangga. Dawax terlupa mengembalikan panci sampai satu bulan lamanya. Datanglah sang tetangga ke rumah Dawax untuk meminta pancinya kembali.
"Wax balikin pancinya dong, udah satu bulan belum juga kamu balikin. Gimana sih?"
Dengan wajah tertunduk sedih Dawax menjawab lirih, "Maafkan aku, seminggu yang lalu pancimu meninggal dunia, dan aku sudah mengebumikannya."
"Edan kamu Wax? Mana ada panci meninggal dunia?"
Dawax mesam-mesem, kemudian berkata,
"Lho, siapa yang gila? Kapan lalu kamu senang hati mempercayai panci yang beranak, sedangkan untuk panci yang mati mengapa kamu ingkari?"
Sang tetangga cuma bisa melotot tanpa bersuara, kemudian balik kanan pulang ke rumahnya.
Diceritakan kembali dari Kisah Nasruddin Hodja
Sumber gambar: google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar