Juni 2016 - awanbyru.com

Juni 27, 2016

Bukan Ramalan Apalagi Nubuat

Senin, Juni 27, 2016 0
Bukan Ramalan Apalagi Nubuat
Hari ini Senin Pon bertepatan dengan 27 Juni 2016 memiliki Neptu 11 dan Wuku Sinto. Hari ini biasa disebut dengan Samparwangke, satu hari yang konon tidak bagus untuk melakukan hajat, jadi sebaiknya ditunda dulu kalau ada hajat di hari ini. Namun pertandingan hidup mati antara Italy dan Spanyol tetap harus digelar hari ini untuk menentukan siapa yang akan melangkah ke babak 8 besar Euro 2016. Kira-kira bagaimana peruntungan para pemain kunci kedua kesebelasan di hari Samparwangke ini? Berdasarkan tanggal lahir para pemain, saya mencoba memprediksi pertandingan malam nanti.

Gianluigi Buffon lahir Sabtu Pon, 20 Januari 1978. Wukunya 16 dan Wuku Gumbreg. Perwatakannya yang menonjol berdasar tanggal lahir adalah tenang dalam menghadapi masalah.
Untuk hari ini Buffon lemah di siklus fisik. Vitalitas dan daya tahan tubuhnya sedang tidak stabil, kadang baik kadang buruk.
Sedangkan untuk siklus emosional dan siklus intelektual, Buffon dalam kondisi yang bagus. Kejiwaan maupun moral sangat menunjang, firasat peka, konsentrasi jernih, optimistis, mampu mengendalikan nafsu dan menyenangkan orang di sekitarnya.
Satu lagi, hari ini ingatan Buffon sedang dalam kondisi sangat tajam, dan tingkat kecermatan serta ketelitiannya lebih dari biasanya.

Sedangkan David de Gea di kubu Spanyol lahir Rabu Wage, 7 November 1990. Neptunya 11 dan Wuku Langkir.
Sifatnya yang menonjol adalah pemberani dan tak gentar menghadapi tantangan.
Hari ini De Gea dalam siklus fisik dan siklus emosional yang baik. Kondisi kebugarannya tidak diragukan, kejiwaan bagus, firasat peka, dan konsentrasi tinggi.
Untuk siklus Intelektual De Gea hari ini sedang buruk. Ingatan yang tumpul dan kemampuan untuk memahami sesuatu sedang tidak bagus. Hal ini mengakibatkan tingkat kecermatannya untuk hari ini akan di bawah standarnya.

Lini belakang Italy sangat mengandalkan Leonardo Bonucci  memiliki Neptu 13 dan Wuku Julungwangi. Pemain Juventus ini Lahir Jumat Pon, 1 Mei 1987.
Siklus fisik dan siklus emosional Bonucci sedang dalam kondisi baik. Yang perlu diperhatikan adalah rendahnya siklus intelektual Bonucci untuk hari ini. Apalagi yang akan dihadapi adalah gelandang-gelandang yang memiliki kreatifitas tinggi. Rekan-rekan terdekat Bonucci harus selalu mengingatkannya untuk fokus.

Dari lini belakang Spanyol saya ambil Sergio Ramos yang lahir Minggu Legi, 30 Maret 1986. Wukunya Langkir dan Neptu 10. Sifatnya yang menonjol adalah pemarah dan naik darah.
Siklus fisik Ramos untuk hari ini sedang sangat baik. Dia berada di puncak kebugarannya.
Namun siklus emosional dan intelektual Ramos sedang negatif. Jadi jangan kaget bila malam nanti Ramos lebih sering main kayu. Bras bress!

Lelaki berwibawa yang banyak membuat lawan dan kawan segan ini dilahirkan hari Minggu Legi, 24 Juli 1983. Artinya dia memiliki Neptu 10 dan Wuku Manahil. Dialah Daniele De Rossi.
SIklus fisiknya hari ini biasa-biasa saja, tidak lebih baik juga tidak lebih buruk.
Sedangkan untuk siklus emosional, De Rossi sedang tidak bagus,
Sikap cenderung kasar dan konsentrasi sedang rendah sehingga tak bisa berpikir jernih. Ada baiknya De Rossi berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi untuk laga malam nanti bila tak ingin diganjar kartu peringatan oleh wasit.
Buruknya siklus emosional De Rossi akan ditutup oleh siklus intelektualnya yang hari ini sedang bagus. Artinya dia akan lebih mengandalkan akal daripada perasaannya. Kunci untuk De Rossi adalah jangan Baper!

Tak bisa dipungkiri Andreas Iniesta adalah kunci permainan Spanyol. Lahir Jum'at Pon, 11 Mei 1984 dengan jumlah Neptu 13 dan Wuku Kurantil. Dilihat dari hari kelahirannya Iniesta bukanlah orang yang beruntung. Namun dia memiliki tingkat kesabaran yang luar biasa hingga mampu menutupi ketidakberuntungannya.
Untuk hari ini siklus emosional dan siklus fisik Iniesta sedang dalam kondisi yang mengagumkan. Namun tampaknya Spanyol akan kehilangan kreatifitas dari Iniesta. Siklus intelektual Iniesta sedang teramat buruk. Ingatannya tumpul dan tingkat kecermatan serta ketelitiannya sedang tidak baik. Saya memperkirakan pertandingan malam nanti akan menyajikan tontonan Iniesta yang keseringan salah umpan.

Ada baiknya malam nanti Conte tidak menurunkan Graziano Pelle. Pemain yang lahir Senin Pon, 15 Juli 1985 dengan jumlah Neptu 11 dan berwuku Gumbreg ini sedang mengalami peruntungan yang tidak baik untuk hari ini.
Siklus fisik, emosional dan intelektualnya sedang jeblok. Satu-satunya energi positif dari Pelle hari ini adalah kemampuannya menghibur rekan-rekannya yang bersedih. Seandainya saya Conte, malam nanti saya akan menyimpan Pelle. Biar Insigne atau Immobile yang mendampingi Eder meneror lini belakang Spanyol yang tak memiliki kecepatan.

Conte harus mewaspadai Alvaro Morata yang terkenal memiliki kecerdasan bermain dan menempatkan posisi. Dan siklus intelektual Morata untuk hari ini pun tetap tinggi. Penyerang Juventus kelahiran 23 Oktober 1992, yang bertepatan dengan hari Jumat Kliwon, menurut perhitungan memiliki Neptu 14 dan Wuku Bolo.
Morata tentu sangat paham dengan lini belakang Italy, ini menjadikannya tetap berbahaya meskipun siklus fisiknya hari ini tidak istimewa dan siklus emosionalnya sedang dalam kondisi yang sangat tidak baik.
Pemain belakang Italy harus mampu mengisolasi Morata yang sedang dihinggapi pesimisme berlebihan dan ketidakmampuan dalam mengendalikan nafsu.

Untuk malam ini saya memiliki satu keyakinan; tim manapun akan mampu mengalahkan Spanyol. Lihat saja Italy! ⚽



Juni 17, 2016

Sebuah Kisah Tentang Hutang

Jumat, Juni 17, 2016 0
Sebuah Kisah Tentang Hutang
Sore itu selepas kerja Budi Sasongko (bukan nama sebenarnya) leyeh-leyeh di beranda rumahnya. Datanglah si Polan tetangga Budi. Polan sedang kesulitan keuangan. Dia berencana meminjam uang pada Budi.

"Bod, pinjami duit dong. Aku lho ndak masalah misalkan kamu kenakan bunga atas pinjamanku itu."

Budi diam, keadaan tanggung bulan. Dia sebenarnya juga tidak punya uang.

"Maaf ya bro, lha aku juga lagi ndak ada duit ini. Nah gimana kalau kamu mau, aku bisa meminjami bunganya dulu sebanyak yang kau mau."

Polan langsung saja ngeloyor pergi tanpa pamit setelah mendengar jawaban Budi.

Di kemudian hari, Polan kembali mendatangi rumah Budi.

"Bod, turunlah sebentar. Aku perlu bicara penting padamu." Pinta Polan pada Budi yang sedang berada di atap rumah. 

Genteng Budi bocor, dan saat itu Budi sedang berusaha membetulkannya. Budi sebenarnya malas turun, pekerjaannya belumlah kelar. Namun Polan terus saja mendesaknya. Akhirnya Budi pun turun menemui Polan.

"Piye bro, ada apa?"

"Nggg...nganu Bod. Aku ingin meminjam uang. Bisa kan?"

Tanpa menjawab, Budi kembali naik ke atap. Kemudian dari atas genteng Budi berteriak,

"Naiklah kemari! Sebentar saja bro. Ada hal penting yang harus aku sampaikan."

Polan tetangga Budi menurut. Tertatih ia menaiki tangga. Sesampainya di atap, Budi berkata pelan,

"Nggg...nganu bro. Jadi gini, sebenarnya aku juga lagi tak punya uang. Ya maaf bro, aku tak bisa meminjamimu."



 (Diambil dari Kisah Nasruddin Hodja)
Sumber gambar: google.com


Juni 14, 2016

Tinoeq

Selasa, Juni 14, 2016 0
Tinoeq


Ada yang mengenal Tinoeq? Atau mungkin sesekali pernah melihat komentarnya di status yang saya pasang?
Itu lho, emak muda dari Jombang yang baru punya satu anak balita lagi lucu-lucunya, dan entah kenapa dipanggil dengan nama Gugling. Waktu saya tanya kenapa sih Tinoeq cuma ngejawab, "Biar gampang aja kalau mau nyari, tinggal ngetik kata kunci di kolom pencarian!"

Lumayan lama sih saya  mengenal Tinoeq. Hampir 10 Tahun, sejak dia masih berupa anak kuliahan yang labil diombang-ambing oleh asmara dunia maya, hingga pernah mencoba minggat dari rumah tapi batal karena tidak sanggup meninggalkan bantal kesayangannya.

Yang paling diingat dari Tinoeq ya alemannya itu. Kalau kalian dulu pernah mendengar ada ajang pencarian bakat Putri Aleman se-Jatim, Tinoeq merupakan peserta yang mewakili Jombang. Justru karena terkenal aleman itulah akhirnya Kang Tamim yang tukang IT itu kepincut, dan memutuskan memperistri Tinoeq.

Terkait kealemanan Tinoeq, saya teringat sebuah cerita yang dihembuskan oleh telik sandi infotaiment dunia maya. Bahwa di awal kehidupannya berumahtangga bersama Kang Tamim, pernah terlihat Tinoeq pulang dengan mimbik-mimbik menahan tangis. Sesampainya di rumah Tinoeq langsung mengadu kepada Kang Tamim, ternyata Tinoeq baru saja ditegur keras oleh bapaknya karena salah menuang garam ke kopi yang dia bikin untuk bapaknya itu.

Tentu saja Kang Tamim tidak tega menyaksikan wajah Istrinya yang mimbik-mimbik menahan tangis, mau protes langsung ke bapaknya Tinoeq yang sekarang ini jadi mertuanya itu, agar jangan terlalu keras memarahi Tinoeq, namun Kang Tamim tidak berani.
Akhirnya Kang Tamim menitipkan protesnya ke Tinoeq agar disampaikan ke bapaknya, "Ya sudah Noeq, bilang sama bapakmu jangan pernah lagi memarahi istriku. Kalau beliau melakukannya lagi, saya akan ganti balas memarahi putrinya!"
Kemudian meraunglah Tinoeq dalam tangis, sedang Kang Tamim cuma bengong tak mengerti harus berbuat apa.

(Cerita, nama tokoh beserta nama tempat dalam status ini adalah fiktif. Kalaupun ada kesamaan mungkin karena sebab kesengajaan dan dipas-paskan belaka). 

Juni 12, 2016

Mastah Ndakik

Minggu, Juni 12, 2016 0
Mastah Ndakik
Perihal ndakik-ndakikan sepertinya tidak ada yang mampu melampaui Dawax. Level ndakiknya Dawax itu sudah sundul mega. Tak terjangkau! Hingga banyak orang memilih untuk menyerah daripada memperpanjang urusan dengan Dawax.

Apatah anda pernah melihat seseorang  yang berbuka puasa memakan kurma beserta bijinya? Dialah Dawax. Dan ketika ditanya kenapa dia makan kurma beserta bijinya, maka Dawax akan dengan taktis menjawab,
"Kurma ini waktu aku beli ditimbang beserta bijinya, masak iya aku begitu bodoh membuang sesuatu yang sudah aku bayar?"

Sejenak coba anda bayangkan mungkinkah hal berikut ini dapat terjadi kalau bukan Dawax yang menjadi tokoh utamanya?

Dawax sedang berada di Solo, dan dia memutuskan untuk jalan-jalan ke Pasar Klewer. Dawax tertarik pada sebuah celana panjang yang menurutnya bagus. Dan dia akhirnya memutuskan untuk membeli celana tersebut. Pemilik kios langsung membungkus celana tersebut dengan cekatan, namun saat akan mengulungkan bungkusan celana, pemilik kios dikejutkan oleh perkataan Dawax.

"Maaf pak ndak jadi, saya tidak jadi membeli celana ini, sepertinya jaket yang itu lebih menarik. Saya tukar celana panjangnya dengan jaket itu saja pak." 

Dawax mengarahkan telunjuknya pada jaket jeans yang diinginkannya. Pemilik kios setuju, kemudian membongkar bungkusan celana panjang dan menggantinya dengan jaket jeans yang dimaui Dawax.

Diterimanya bungkusan jaket dengan senang, kemudian Dawax langsung melenggang dengan santai meninggalkan kios pakaian tersebut.

Pemilik kios mengernyit, kemudian menyeru. "Hei kau kan belum membayar jaket itu?"

Dawax pun berhenti dan berbalik menghadap pemilik kios.
"Lho? Aku kan sudah mengembalikan celana panjang tadi, dan menukarnya dengan jaket ini?"

Pemilik kios semakin nyolot,
"Tapi kau belum membayar celana panjang itu!"

Wajah Dawax merah padam, kali ini ia marah sekali. Tak mau kalah dengan pemilik kios, ia pun berteriak.
"Untuk apa aku membayar celana panjang yang tak jadi kubeli? Kau adalah orang paling aneh sedunia!"

Nah kan, nah kan. Kalau ceritanya menjadi seperti itu kalian masih mau memperpanjang urusan dengan Dawax?
Kalau aku sih, membayangkannya saja aku sudah tak sanggup!




Masih mengambil kisah dari Nasruddin Hodja, dan masih Dawax sebagai tokoh utamanya. 

Sumber gambar: google.com



Juni 09, 2016

Ketika Pakaian Butuh Makan

Kamis, Juni 09, 2016 0
Ketika Pakaian Butuh Makan
Bagi yang sudah lama mengenal Dawax tentu tak akan kaget dengan kebiasaannya yang jarang mandi dan ganti pakaian.
Teman-temannya bisa memaklumi apa yang dilakukan pemuda mbambung yang satu ini.

Biarpun tak memiliki pekerjaan tetap dan hidup berpindah dari satu kota ke kota lain, Dawax cukup terkenal di kalangan tukang oprek hape sejak jaman symbian sampai berganti ke android. Sehingga banyak orang --- kebanyakan abege alay sih --- yang menyebutnya mastah (mungkin kalau dipanjangin jadi masuk angin muntah-muntah).

Konon peristiwa ini terjadi ketika Dawax masih ngekos di Sidoarjo. Menurut sumber yang tidak mungkin saya sebutkan namanya ini, pada suatu malam Dawax menghadiri sebuah pesta yang diadakan oleh tetangganya di Sidoarjo. Tuan rumah merupakan orang kaya di daerah tersebut, seluruh warga kampung diundangnya pesta makan besar di rumahnya yang luas. Dan Dawax termasuk salah satu undangan dalam acara tersebut.

Dawax hadir ke acara tersebut dengan pakaiannya yang sudah tiga hari tidak ganti, dan tentu saja dia belum mandi. Cambang dan kumisnya pun awut-awutan tak tersentuh pisau cukur. Alhasil, di lokasi pesta tak ada satu pun orang yang menyapa Dawax. Bahkan tuan rumah juga mengabaikannya. Clingak-clinguk Dawax memantau situasi, dan memang benar orang-orang disitu menghindar darinya.

Dengan hati mangkel Dawax meninggalkan pesta tersebut. Tak mengapa batal makan malam gratis, perut laparnya masih bisa menunggu. Sesampainya di kos, Dawax langsung mandi keramas dan bercukur. Kemudian dikenakanlah pakaian terbaik yang dimilikinya. (Dawax berubah ganteng? Nggak sih masih tetep jelek kok)

Berbekal pakaian rapi dan aroma wangi yang menguar dari tubuhnya. Dawax kembali mendatangi tempat pesta.
Kali ini tuan rumah langsung menyambut ramah kedatangan Dawax, dan langsung diantarnya ke meja yang dipenuhi berbagai hidangan yang menggugah selera.

"Silakan dinikmati hidangannya Pak, maaf seadannya. Kalau mau nyanyi atau request lagu bisa langsung ke panggung hiburan Pak." Tawar tuan rumah mencoba ramah kepada Dawax.

Dawax cuma mesam-mesem nyengir seperti biasanya, kemudian dilepaskanlah pakaian yang dikenakannya. Para tamu dan yang hadir di pesta tersebut terkejut melihat kelakuan Dawax. Diletakkannya pakaian yang sudah lepas itu diatas meja, kemudian Dawax mulai berbicara kepada pakaiannya.

"Nah, sekarang kamu nikmati hidangan yang ada. Makan yang kenyang ya. Di sini orang-orang cuma memandang pakaian. Aku pulang ke kos dulu, daagh."

Segera Dawax ngeloyor pergi meninggalkan pakaiannya yang wangi di meja makan, meninggalkan para tamu undangan dan juga tuan rumah yang hanya mampu bengong melotot memandangi punggung Dawax meninggalkan rumahnya, sedang jauh di dalam hatinya terdengar teriakan penuh tanya, "Mengapa harus ada Dawax dalam daftar undangannya?"


_______


(Cerita ini bohong belaka, adapun isi cerita dipengaruhi dari Kisah Nasruddin Hodja.)

Sumber gambar: google.com




Juni 08, 2016

Panci yang Beranak dan Panci yang Mati

Rabu, Juni 08, 2016 0
Panci yang Beranak dan Panci yang Mati
Sore itu Dawax mengembalikan panci kepada tetangganya. Sebuah panci besar dan sebuah panci kecil.

Sang tetangga heran karena Dawax hanya meminjam satu panci. "Lho, Wax kamu kan cuma pinjam satu panci, kok kamu kembalikan dua?"

Dawax mesam-mesem menjelaskan bahwa panci tersebut ternyata sedang hamil saat dipinjam olehnya, hingga kemudian melahirkan panci kecil imut di rumahnya. Itulah sebabnya Dawax mengembalikan dua buah panci kepada tetangganya.

Tentu saja sang tetangga hampir tertawa mendengar keterangan Dawax. Dalam hatinya dia berkata mana ada panci beranak. Namun dengan senang gembira diterimanya dua buah panci dari Dawax.

Beberapa minggu berikutnya, Dawax kembali meminjam panci besar ke tetangganya. Sang tetangga dengan senang meminjamkan panci besarnya sambil berharap Dawax akan mengembalikan kepadanya dua buah panci, seperti sebelumnya.

Tapi kali ini apes bagi sang tetangga. Dawax terlupa mengembalikan panci sampai satu bulan lamanya. Datanglah sang tetangga ke rumah Dawax untuk meminta pancinya kembali.

"Wax balikin pancinya dong, udah satu bulan belum juga kamu balikin. Gimana sih?"

Dengan wajah tertunduk sedih Dawax menjawab lirih, "Maafkan aku, seminggu yang lalu pancimu meninggal dunia, dan aku sudah mengebumikannya."

"Edan kamu Wax? Mana ada panci meninggal dunia?" 

Dawax mesam-mesem, kemudian berkata,
"Lho, siapa yang gila? Kapan lalu kamu senang hati mempercayai panci yang beranak, sedangkan untuk panci yang mati mengapa kamu ingkari?"

Sang tetangga cuma bisa melotot tanpa bersuara, kemudian balik kanan pulang ke rumahnya.


Diceritakan kembali dari Kisah Nasruddin Hodja 

Sumber gambar: google.com