Di dalam jam emas itu, tersembunyi rahang purba—
makhluk dari zaman sebelum angka dikenal.
Ia menunggu tepat di antara detik kedua dan ketiga,
lalu menyergap:
bukan menit, bukan jam,
tapi kenangan yang lengah.
Tangannya tak terbuat dari logam,
melainkan dari penyesalan yang tak pernah kau ucapkan.
Chronophage tidak menghisap waktu—
ia mengunyah keputusan,
meneteskan janji yang tidak ditepati,
dan memuntahkan sisa dirimu dalam bentuk yang tak bisa dikenali.
Maka jangan menatap jam terlalu lama.
Ia sedang lapar.
Dan kau,
terlalu diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar