Wahai Yamadipati di mana engkau berada?
Aku mencarimu di antara roda-roda yang berputar menggilas jalanan sepanjang Pantura.
Aku mengejarmu di sela-sela ruwetnya kereta baja yang memenuhi kota-kota di Jawa.
Wahai Yamadipati di mana engkau sembunyi?
Aku mencarimu di antara roda-roda yang berputar menggilas jalanan sepanjang Pantura.
Aku mengejarmu di sela-sela ruwetnya kereta baja yang memenuhi kota-kota di Jawa.
Wahai Yamadipati di mana engkau sembunyi?
Wahai putra Ibu Kanastren.
Jangan engkau sembunyi dariku.
Terlalu lama aku menunggumu.
Biarlah aku yang menemuimu.
Segera lunaskan urusanku denganmu.
Wahai Yamadipati, jangan engkau berpaling dariku.
Pun aku tahu dengan rasamu.
Saat Mumpuni lebih memilih Nagatamala.
Jangan engkau sembunyi dariku.
Terlalu lama aku menunggumu.
Biarlah aku yang menemuimu.
Segera lunaskan urusanku denganmu.
Wahai Yamadipati, jangan engkau berpaling dariku.
Pun aku tahu dengan rasamu.
Saat Mumpuni lebih memilih Nagatamala.
Wahai lelaki yang tersenyum dalam tangis.
Aku memaksamu bertemu.
Tak perlu lagi menunggu tiba waktuku.
Sekarang juga selesaikan urusanku denganmu.
Jangan pernah lari dariku.
Aku tahu Sawitri sudah tiada di Marcapada.
Wahai Yamadipati di mana pun engkau berada.
Datanglah segera.
Atau,
empat puluh hari ke depan.
Aku yang akan menemukanmu.
Aku memaksamu bertemu.
Tak perlu lagi menunggu tiba waktuku.
Sekarang juga selesaikan urusanku denganmu.
Jangan pernah lari dariku.
Aku tahu Sawitri sudah tiada di Marcapada.
Wahai Yamadipati di mana pun engkau berada.
Datanglah segera.
Atau,
empat puluh hari ke depan.
Aku yang akan menemukanmu.
Salam,
Setiawan.
Setiawan.
Yamadipati itu siapa Mas?
BalasHapusLha kuwi wes ada gambarnya...
BalasHapus