serasa melihat ironi kehidupan masa kini.
Pandawa yang hanya berlima,
seperti halnya orang-orang baik yang tak banyak dan selalu teraniaya.
Kurawa yang berjumlah banyak,
tiada beda dengan kejahatan yang saat ini merajalela dan ada di mana-mana.
Tengoklah Sang Dewi Sintha,
demi kebenaran rela masuk ke dalam bara.
Mungkin kinilah masa,
di mana orang-orang yang memegang kebenaran,
layaknya menggenggam sebongkah bara.
Sengkuni-sengkuni berdasi makin beraksi,
menyebar hasut, iri dan dengki,
yang makruh berubah jadi halal,
dan yang haram dibikin samar-samar.
Karena hidup di jalan yang benar,
bukan lagi sebuah kelaziman.
Sungguh celaka hidup di zaman sekarang,
ketika hukum diperjualbelikan,
manakala kebenaran mulai dipertanyakan,
dan saat kejujuran diasingkan.
Beruntunglah orang yang selalu waspada,
mantap melangkah walau terlihat timpang,
segila apa pun dunia tidak terseret gila,
kepada nuranilah dia selalu memandang.
Mahabarata dan Ramayana hanya ada di dunia wayang,
tak ada salahnya kalau kita coba renungkan.
wah,bingung arep ngoment opo.. :D
BalasHapusmaka demi lenterasetitik, bara api itulah yg kadang harus digenggam bg penenguk kebenaran
BalasHapusslm kenal
Salam kenal buat rosy atmaja terima kasìh atas kunjungan nya :) .
BalasHapusBuat om afiq: kok sekarang jd bingungan yo? :D
coment pertama perkenalan aja ya mas awanbyru :), coz saya bloger baru nih.. mmasih cari-cari kenalan. sudi mampir ke blog amburadul saya ya...
BalasHapusterima kasih . aqidahcinta.blogspot.com :)
Masih terseok-seok nie kang, td pas koment pke opmin
BalasHapushehehe iya gol masih 3x loading :| tp pake opmin image na mati keliatane dah bisa gol!! :f
BalasHapusjadi bingung gara-gara awanbyru...
BalasHapusawan biru >> awanbyru
duh,,,,
Halah halah mas afiq mana ada awan yg biru :)) ke dokter mata dulu atuh
BalasHapus